Pentingnya Membangun Customer Focus Dalam Perusahaan
Berfokus pada pelanggan menjadi sangat penting untuk kesuksesan
bisnis. HubSpot Research menemukan bahwa 96% perusahaan yang berkembang
menekankan bahwa customer satisfaction adalah komponen kunci untuk
pertumbuhan mereka. Ini karena mereka mampu mempertahankan pelanggan
yang loyal dan membedakan diri dari pesaing mereka.
Dengan berfokus pada keberhasilan pelanggan, perusahaan memanfaatkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan mereka. Walaupun mungkin tampak mudah, menciptakan perusahaan yang berfokus pada pelanggan bukanlah tugas yang mudah.
Kebutuhan pelanggan terus berevolusi dan mengikuti perubahan terus-menerus.
Berikut rekomendasi dari 6 CEO yang menekankan customer focus dalam perusahaan mereka:
1. Memecahkan kebutuhan pelanggan
Sarah Nahm menciptakan Lever sebagai alat yang mudah digunakan yang membantu perusahaan tidak hanya mengidentifikasi top talenta, tetapi juga menyoroti orang-orang yang kemungkinan besar akan bertahan dengan perusahaan. Dengan memecahkan masalah-masalah khusus untuk para pelanggannya, Lever telah mampu mendapatkan tempat di Silicon Valley. Forbes memperkirakan Lever memiliki lebih dari 1.300 pelanggan dan menghasilkan lebih dari $20 juta. Selain itu, Nahm mampu mengumpulkan lebih dari $62 juta dari investor karena pendekatannya yang berfokus pada pelanggan.
2. Selalu meningkatkan produk
Paul Burke adalah CEO sebuah perusahaan pembuat konten digital bernama Guru. Guru adalah perusahaan yang terus mencari cara untuk meningkatkan produknya dan menggunakan saluran dukungannya untuk mendorong umpan balik terbuka dengan pelanggan. Ketika ditanya oleh Digital Media Update, Burke mencatat bahwa perusahaan akan berhasil jika “selalu berusaha untuk membuat produk yang lebih baik.” Oleh karena itu, perusahaan harus terus mengadaptasikan produknya dan mengoptimalkan kepuasan klien.
3. Jadikan pelanggan bagian dari brand perusahaan
Glossier adalah salah satu merek kecantikan dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang memperoleh lebih dari $52 juta dalam pendanaan investor. Dalam sebuah wawancara dengan The Business of Fashion, Weiss menghubungkan kesuksesannya dengan bagaimana dia bisa membuat pelanggan merasa seperti bagian dari merek. Dalam wawancara yang sama, Weiss mencatat bahwa “60% orang Amerika bergantung pada rekomendasi teman” ketika membeli produk kecantikan. Dengan memasukkan suara pelanggan dalam blog Into the Gloss, Glossier memperoleh lebih dari satu juta pengikut Instagram hanya dalam tiga tahun.
4. Mendengarkan umpan balik pelanggan
Q10 Consultancy adalah konsultan pemasaran Eropa yang membantu pertumbuhan bisnis kecil. Martine Nierman, CEO Q10 Consultancy, menghubungkan kesuksesan perusahaannya dengan umpan balik pelanggannya. Dia menggunakan acara roundtable dan survei NPS untuk mengukur customer experience. Dia mengklaim umpan balik ini adalah roadmap perusahaannya dalam merancang dan meningkatkan produk. Selama tiga tahun, konsultan Q10 telah membuka enam kantor baru dan telah menjadi agen pemasaran internasional.
5. Investasi untuk mengembangkan karyawan Anda
ThinkLions adalah perusahaan perangkat lunak yang mengembangkan aplikasi dan membantu startup mendapatkan dana. CEO-nya, Mike Sims, percaya bahwa salah satu kekuatan unik perusahaan adalah fokus pada pelatihan karyawan. Karena banyak perusahaan, seperti ThinkLions, tidak dapat mempekerjakan staf dalam jumlah besar, Sims berfokus pada penyediaan pelatihan menyeluruh. Sims terus-menerus menciptakan pelatihan baru dan mencari peluang untuk mendidik pekerja mengenai industri yang dijalankan.
6. Customer’s experience adalah kuncinya
Brian Halligan, salah satu pendiri dan CEO HubSpot, membangun perusahaannya dengan berfokus pada customer’s experience. Pelanggan sekarang dapat menemukan sendiri semua informasi yang mereka butuhkan. Dia mencatat bahwa “sekarang customer’s experience Anda harus 10 kali lebih baik daripada pesaing Anda.” Untuk mencapai hal ini, HubSpot menyediakan proses onboarding yang luas untuk pengguna premium bersama dengan support channel 24/7. HubSpot juga menyediakan dokumen layanan mandiri dan manajer akun khusus untuk membantu pelanggan.
Semoga Bermanfaat
Dengan berfokus pada keberhasilan pelanggan, perusahaan memanfaatkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan mereka. Walaupun mungkin tampak mudah, menciptakan perusahaan yang berfokus pada pelanggan bukanlah tugas yang mudah.
Kebutuhan pelanggan terus berevolusi dan mengikuti perubahan terus-menerus.
Berikut rekomendasi dari 6 CEO yang menekankan customer focus dalam perusahaan mereka:
1. Memecahkan kebutuhan pelanggan
Sarah Nahm menciptakan Lever sebagai alat yang mudah digunakan yang membantu perusahaan tidak hanya mengidentifikasi top talenta, tetapi juga menyoroti orang-orang yang kemungkinan besar akan bertahan dengan perusahaan. Dengan memecahkan masalah-masalah khusus untuk para pelanggannya, Lever telah mampu mendapatkan tempat di Silicon Valley. Forbes memperkirakan Lever memiliki lebih dari 1.300 pelanggan dan menghasilkan lebih dari $20 juta. Selain itu, Nahm mampu mengumpulkan lebih dari $62 juta dari investor karena pendekatannya yang berfokus pada pelanggan.
2. Selalu meningkatkan produk
Paul Burke adalah CEO sebuah perusahaan pembuat konten digital bernama Guru. Guru adalah perusahaan yang terus mencari cara untuk meningkatkan produknya dan menggunakan saluran dukungannya untuk mendorong umpan balik terbuka dengan pelanggan. Ketika ditanya oleh Digital Media Update, Burke mencatat bahwa perusahaan akan berhasil jika “selalu berusaha untuk membuat produk yang lebih baik.” Oleh karena itu, perusahaan harus terus mengadaptasikan produknya dan mengoptimalkan kepuasan klien.
3. Jadikan pelanggan bagian dari brand perusahaan
Glossier adalah salah satu merek kecantikan dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang memperoleh lebih dari $52 juta dalam pendanaan investor. Dalam sebuah wawancara dengan The Business of Fashion, Weiss menghubungkan kesuksesannya dengan bagaimana dia bisa membuat pelanggan merasa seperti bagian dari merek. Dalam wawancara yang sama, Weiss mencatat bahwa “60% orang Amerika bergantung pada rekomendasi teman” ketika membeli produk kecantikan. Dengan memasukkan suara pelanggan dalam blog Into the Gloss, Glossier memperoleh lebih dari satu juta pengikut Instagram hanya dalam tiga tahun.
4. Mendengarkan umpan balik pelanggan
Q10 Consultancy adalah konsultan pemasaran Eropa yang membantu pertumbuhan bisnis kecil. Martine Nierman, CEO Q10 Consultancy, menghubungkan kesuksesan perusahaannya dengan umpan balik pelanggannya. Dia menggunakan acara roundtable dan survei NPS untuk mengukur customer experience. Dia mengklaim umpan balik ini adalah roadmap perusahaannya dalam merancang dan meningkatkan produk. Selama tiga tahun, konsultan Q10 telah membuka enam kantor baru dan telah menjadi agen pemasaran internasional.
5. Investasi untuk mengembangkan karyawan Anda
ThinkLions adalah perusahaan perangkat lunak yang mengembangkan aplikasi dan membantu startup mendapatkan dana. CEO-nya, Mike Sims, percaya bahwa salah satu kekuatan unik perusahaan adalah fokus pada pelatihan karyawan. Karena banyak perusahaan, seperti ThinkLions, tidak dapat mempekerjakan staf dalam jumlah besar, Sims berfokus pada penyediaan pelatihan menyeluruh. Sims terus-menerus menciptakan pelatihan baru dan mencari peluang untuk mendidik pekerja mengenai industri yang dijalankan.
6. Customer’s experience adalah kuncinya
Brian Halligan, salah satu pendiri dan CEO HubSpot, membangun perusahaannya dengan berfokus pada customer’s experience. Pelanggan sekarang dapat menemukan sendiri semua informasi yang mereka butuhkan. Dia mencatat bahwa “sekarang customer’s experience Anda harus 10 kali lebih baik daripada pesaing Anda.” Untuk mencapai hal ini, HubSpot menyediakan proses onboarding yang luas untuk pengguna premium bersama dengan support channel 24/7. HubSpot juga menyediakan dokumen layanan mandiri dan manajer akun khusus untuk membantu pelanggan.
Semoga Bermanfaat
Comments
Post a Comment